About Me 🌸
Pernah gak sih kamu membaca tulisan lama, lalu merasa seolah sedang berbicara dengan versi dirimu di masa lalu?
Di section ini, aku diminta untuk menceritakan tentang diriku sendiri. Namun di tengah-tengah aku merangkai kata-kata, tiba tiba aku teringat satu naskah yang pernah kutulis semasa SMA,
sebuah tulisan berjudul Ukiran di Langit Malam. Saat kubuka kembali lembaran itu, aku sempat tersenyum juga sedikit tertampar. Dari setiap kata yang kutulis disana, aku sadar..
aku bukan lagi gadis SMA yang menulis dengan api semangat di dadanya.
Aku seseorang yang seperti apa sebenarnya? Entahlah, pikiranku juga selalu bertempur dengan pertanyaan itu. Ada kalanya di mana pikiranku tertinggal di masa lalu, terus mengenang sosokku yang dulu—ceria,
penuh ambisi, dan begitu berani bermimpi. Kadang aku bertanya-tanya, apa yang sebanarnya berubah? lagi-lagi pikiranku bertempur, hingga menemukan jawabannya. Mungkin aku tidak benar-benar berubah, ini hanyalah
bagian dari proses pendewasaan dan aku hanya belajar untuk memahami hidup dengan cara yang lebih tenang.
Melalui tugas ini, aku perlahan belajar untuk menengok kembali ke dalam. Aku mencoba menatap ulang setiap versi diriku—yang dulu berapi-api, yang kini lebih diam dan reflektif. Aku seorang INTJ—dan aku benar-benar “INTJ” dalam banyak hal.
Aku senang berpikir dalam diam, menganalisis hal-hal yang sering kali tidak dilihat orang lain, dan lebih nyaman menyusun makna di kepala sebelum mengucapkannya.
Tapi di balik ketenangan itu, aku juga punya sisi yang sensitif; mudah tersentuh oleh hal-hal kecil, entah itu lagu, tulisan, atau ucapan sederhana dari seseorang yang tulus.
Aku bukan tipe orang yang mudah larut dalam keramaian. Aku justru merasa hidup ketika bisa menciptakan sesuatu—entah itu baris kode, tulisan, ataupun ide-ide kreatif yang tiba-tiba muncul dikepala.
Aku senang belajar banyak hal, karena bagiku pengetahuan adalah bentuk kebebasan. Mungkin itulah yang menyebabkanku menjadi seorang yang generalist, aku tidak bisa berhenti di satu titik saja.
Aku selalu ingin tahu bagaimana segala hal bekerja, dari yang paling teknis hingga yang paling abstrak.
Namun dibalik itu semua, aku juga seseorang yang lembut pada dunia. Aku selalu belajar bahwa tidak apa-apa berjalan pelan, asalkan tidak berhenti. aku tidak harus menjadi seperti diriku yang dulu untuk disebut "bercahaya".
Aku hanya perlu menjadi seseorang yang terus bertumbuh—walau perlahan, walau dengan langkah kecil, tapi tetap dengan arah yang penuh kesadaran. Hidupku bukan lagi tentang berlari mengejar sesuatu,
tapi tentang berjalan dengan tenang sambil memahami makna dari setiap langkah yang kuambil.
Dan mungkin, di sanalah aku menemukan versi diriku yang sebenarnya—seseorang yang terus berubah, tapi juga tetap setia pada jiwanya sendiri. 🌙